Menggapai Jenjang Perwalian (Seri-4)

عَن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله  صلى الله عليه وسلم : ((قال: إنَّ اللهَ قال مَنْ عادَى لِيْ وَلِياً فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبُّ إلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَ لاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَى أُحِبُّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعُهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرُهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ…

Read More

Menggapai Jenjang Perwalian (Seri-3)

Beberapa kesalahpahaman tentang kewalian yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yaitu: Berasumsi bahwa seorang wali itu maksum (terbebas) dari segala kesalahan,  sehingga Mereka menerima segala apa yang dikatakan wali. Berasumsi bahwa seorang wali itu mesti memiliki  karomah (kekuatan luar bisa). Berasumsi bahwa seorang wali dapat mengetahui hal-hal yang ghaib. Banyak orang memahami bahwa seseorang tidak akan pernah…

Read More

Menggapai Jenjang Perwalian (Seri-2)

Ciri-ciri wali  Allah Allah telah menyebutkan ciri para waliNya dalam firman-Nya, {أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ . الَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ} “Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah mereka tidak merasa takut dan tidak pula merasa sedih. Yaitu orang-orang yang beriman lagi bertakwa.” (Q.S. Yunus: 62-63).

Read More

Menggapai Jenjang Perwalian (Seri-1)

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, shalawat dan salam buat Nabi terakhir yang membawa peringatan bagi seluruh umat manusia, semoga shalawat dan salam juga terlimpahkan buat keluarga dan para shahabatnya serta orang-orang yang tetap berpegang teguh dengan petunjuk mereka sampai hari kiamat. عَن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله  صلى الله…

Read More

Memahami Nash-Nash yang Menerangkan Sifat Allah (Selesai)

Kaedah Ketiga: Memahami nash–nash yang menerangkan sifat Allah dengan makna yang tanpak secara lahir, sesuai dengan gramatika bahasa Arab, tanpa menyerupakannya dengan makhluk. Allah telah memilih bahasa Arab sebagai bahasa agama Islam. Maka oleh sebab itu, dalam memahami Alquran dan sunah kita tidak boleh mangabaikan gramatika bahasa Arab. Kecuali terdapat dalil syar’i lain yang menolak…

Read More

Memahami Nash-Nash yang Menerangkan Sifat Allah Seri-2

Kedua: Tidak membenturkan atau mempertentangkan antara satu nash dengan nash yang lainnya. Dalam memahami dan menghayati ayat-ayat sifat kita tidak boleh membenturkan atu mempertentangkan antara ayat-ayat tersebut. Seperti membenturkan antara ayat-ayat yang menerangkan tentang ‘uluw dengan ayat-ayat ma’iyah dan antara nash yang merangkan tentang istiwaa‘ dengan nash yang menerangkan tentang sifat nuzul. Atau mengimani salah…

Read More

Memahami Nash-Nash yang Menerangkan Sifat Allah Seri-1

Ayat sifat adalah sama kedudukannya dengan ayat-ayat lain yang wajib kita pahami dan hayati serta kita amalkan dalam kehidupan kita. Sebagaimana perintah Allah kepada kita untuk menghayati dan memahami Alquran dalam firman-Nya, كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ [ص/29] “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, agar mereka…

Read More

Akidah Imam Syafi’i Tentang Khatamin Nubuwah (Seri 4 – Selesai)

Kesesatan dan kedustaan ajaran Mirza Ghulam Ahmad (ahmaq). Di artikel sebelumnya telah kita sebutkan tentang dalil-dalil yang menyatakan telah ditutupnya pintu kenabian. Pada berikut ini marilah kita lihat kedustaan dan kesesatan salah satu ajaran nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad (Ahmaq). Mirza Ghulam ahmad pertama mengaku jelmaan dari arwah Imam Mahdi kemudian jelmaan arwah Nabi Isa…

Read More

Akidah Imam Syafi’i Tentang Khatamin Nubuwah (Seri 3)

Hadits ke 7. عن أبي الطفيل رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “لا نبوة بعدي إلا المبشرات”. قال: قيل: وما المبشرات يا رسول الله؟ قال: “الرؤيا الحسنة –أو قال –الرؤيا الصالحة.” رواه أحمد في المسند (5/454) وقال الهيثمي في المجمع (7/173): “ورجاله ثقات“ Dari Abu Thufail رضي الله عنه, ia…

Read More